TOPNEWS1.ONLINE, BARRU — Kondisi memprihatinkan terjadi pada gedung perpustakaan Kabupaten Barru yang mulai rusak meskipun baru selesai dibangun pertengahan 2023.
Kerusakan paling mencolok terlihat pada plafon gedung, yang kini ditutupi plastik untuk mencegah puing-puing jatuh ke area dalam.


Dugaan bahwa rangka plafon tidak mampu menahan beban menjadi sorotan utama, mengingat proyek ini menelan biaya besar, yaitu Rp9,6 miliar.
Dana tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkab Barru.

Kerusakan ini menuai kritik tajam dari masyarakat dan pengunjung. Salah seorang pengunjung menyatakan keprihatinannya terhadap kualitas pekerjaan yang dinilai asal-asalan.
Ia meminta pihak kejaksaan atau unit Tipikor Polres Barru untuk segera menyelidiki dugaan penyimpangan dalam proyek tersebut.
“Kalau dibiarkan, kerusakan bisa makin parah. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kualitas hasil pekerjaannya,” ungkapnya.
Proyek ini dilaksanakan oleh CV Massusungeng yang beralamat di Makassar.
Dengan kerusakan yang terjadi dalam waktu singkat, audit menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek dinilai sangat mendesak demi memastikan transparansi penggunaan anggaran negara.
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat peran penting perpustakaan sebagai sarana edukasi masyarakat. Kejelasan tanggung jawab dan perbaikan segera sangat diharapkan. (sw/Ibe)