TOPNEWS1.ONLINE, ENREKANG – Tim Pengawasan aliran kepercayaan dan aliran keagamaan (Pakem) tingkat Enrekang menggelar rapat koordinasi di Aula Kejaksaan Negeri (Kejari) Enrekang, Sulsel,
Kamis (3/10/2019).
Rapat tersebut diikuti oleh para anggota Pakem Enrekang diantaranya Kajari Enrekang, Emanuel Achmad, Kasi Intel Polres, Iptu Marthen Ma’na, Kesbangpol, Anjas, Kapusda BIN Enrekang, Adnan, perwakilan Kodim dan Kemenag Enrekang.
Dalam kesempatan itu Kasi Intel Kejari Enrekang, Darmawan Wicaksono, mengatakan rapat hari ini membahas terkait pengawasan aliran keagamaan dan kepercayaan yang menyimpang atau aliran sesat.
Menurutnya, peningkatan kewaspadaan harus ditingkatkan lantaran saat ini masih banyak aliran kepercayaan yang menyimpang yang dapat masuk ke Enrekang.
Salah satunya yang terbaru adalah adanya Tarekat Tajul Al Khalwatiyah di Kabupaten Gowa pertengahan tahun kemarin yang telah diamankan lantaran dinilai sesat.
Namun penyebaran ajaran tersebut harus diwaspadai mengingat pengikutnya ada banyak sampai ribuan, sehingga perlu diawasi agar tak masuk ke wilayah Enrekang.
Salin itu, ada pula beberapa aliran yang berafiliasi dengan jaringan terorisme, seperti di awal 2019 ini ditangkap enam anggota teroris yang bakal lakukan penyeboman.
Meski, Enrekang belum ada kegiatan aksi teroris dan aliran seperti itu tapi masuk daerahnya rawan terorisme.
“Terlepas pelakunya berdomisili di Enrekang atau tempat pelatihan dan penyimpanan vahan peledak pernah ditemukan disini, dan mantan Napi teroris ada yang berdomisili disini karena daerah kita disini cukup strategis,” kata Darmawan.Sementara perwakilan Kemenag Enrekang, Syaw Sitonda, mengatakan pihaknya belum mendapatkan info terakhir terkait adanya penyebaran tarekat Tajul Al Khalwatiyah di Enrekang.
Hanya saja, dari informasi yang diperolehnya dalam rapat tersebut akan mulai dilakukan tindak lanjut pengawasan hingga ke jajarannya ke bawah.
“Kami tentu akan, lakukan rapat koordinasi internal dengan jajaran kami terkait penyebaran ajaran tersebut,” tuturnya.
( Ombass )