TOPNEWS1.ONLINE, MAKASSAR – Kisah menarik datang dari SMPN 22 Makassar, tempat seorang tukang bentor yang juga orang tua siswa, terlibat dalam peristiwa yang tak terduga.
Bermula dari ditemukannya sebuah handphone yang lantas dibawa pulang dan diberikan kepada anaknya untuk keperluan ujian sekolah.
Namun, aksi ini berujung laporan ke pihak kepolisian oleh pemilik asli ponsel tersebut.
Peristiwa ini justru memicu perhatian dari berbagai pihak. Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Pelabuhan Makassar, Ady Haryadi Annas, menyampaikan rasa empatinya.
“Di sini ada orang tua siswa yang bekerja sebagai tukang bentor. Beliau ini yang membuat kami tergerak untuk memberikan bantuan kepada siswa yang kurang mampu di SMPN 22 Makassar,” ujarnya.
Bantuan tersebut diberikan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) bersama Cabjari Pelabuhan Makassar. Wakil Kepala Sekolah SMPN 22 Makassar, Nurhaedah, mengapresiasi dukungan tersebut, mengingat banyak siswa di sekolah itu berasal dari keluarga prasejahtera.
“Kami di sini ada 1.209 siswa dengan 32 rombongan belajar dari kelas 7 hingga 9. Bantuan yang diberikan sangat bermanfaat untuk siswa kami,” kata Nurhaedah.
Kejadian ini menjadi cerminan bahwa dari situasi sulit, semangat kepedulian dapat tumbuh dan membawa manfaat besar bagi komunitas sekolah. (*/Ibe)