“HAMAS NA Tampil Tanpa Seragam di KPU Sidrap, Umar Manong: Simbol Menerima Semua Perbedaan
“Pasangan HAMAS NA Tunjukkan Identitas Berbeda di Pencabutan Nomor Urut di KPU Sidrap, Ini Kata Ketua TIM!”
“Tak Seperti yang Lain: Paslon Bupati dan Wakil di Sidrap Ini Usung Pesan Berani Tanpa Seragam!”
“Satu-satunya Tanpa Seragam: H. Mashur dan H. Nasiyanto Tantang Tradisi di KPU!”
“Inovasi dalam Kampanye: Pasangan Calon Bupati Sidrap ‘Siap Menerima Semua Warna’!”
TOPNEWS1.ONLINE, SIDRAP – Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidrap, H. Mashur dan H. Nasiyanto, mencuri perhatian publik saat menghadiri acara pencabutan nomor urut di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidrap pada Senin, 23 September 2024.
Saat itu, HAMAS NA satu-satunya paslon yang tiba tanpa mengenakan pakaian seragam, berbanding terbalik dengan calon lainnya.
Dalam momen bersejarah yang juga dirangkai dengan deklarasi damai tersebut, kehadiran mereka ternyata mengusung pesan dan makna yang mendalam bahwa HAMAS NA “Siap menerima semua warna!”
Hal tersebut diutarakan Umar Manong, Ketua Tim Pemenangan HAMAS NA, di Pangkajene, Selasa, 24 September 2024.
Umar Manong menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak mengenakan seragam adalah bagian dari strategi yang lebih besar. Ia menegaskan pihaknya memang sengaja untuk menghadirkan paslon yang diusung tunggal oleh Partai Golkar itu tanpa pakaian yang seragam.
“Ya, inilah kita, apa pesan dan maknanya? Ini berarti kami siap menerima perbedaan, kami menerima semua warna,” kata Umar Manong.
Tak dipungkiri, tidak seragamnya HAMAS NA di acara pencabutan nomor urut di KPU Sidrap tersebut, sedikit menimbulkan spekulasi masyarakat dan perhatian media.
“Itu tadi, memang kita (HAMAS NA) sengaja melakukan pendekatan yang berbeda, dan ini bukan berarti kami tidak siap,” kata Umar Manong.
Pegiat Politik, Andi Rian juga punya penilaian positif atas gestur yang berbeda yang sengaja ditampilkan HAMAS NA saat di KPU tersebut.
Menurut Andi Rian, hal itu dapat menjadi simbol sekaligus komitmen HAMAS NA untuk merangkul semua elemen masyarakat untuk menerima semua perbedaan?
“Saya pikir, ini memang sebuah strategi jitu untuk membedakan diri dari dua pasangan pesaingnya,” kata Andi Rian. (*)