TOPNEWS1.ONLINE, SIDRAP — Hujan deras yang terus menguyur wilayah timur Kabupaten Sidrap beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir bandang, Senin, (19/8/2019).
Banjir air bercampur lumpur itu terjadi di Desa Belawae, Dengeng-Dengen Kecamatan Pitu Riase, Sidrap, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 04.00 wita.
Banjir akibat luapan sungai yang ada di wilayah itu masuk ke pemukiman padat penduduk dan merusak sejumlah fasilitas umum. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Saat ini, tim reaksi cepat baik dari pemerintah daerah TNI-Polri sudah kelokasi banjir untuk membantu para korban sekaligus melakukan pendataan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap, banjir bandang itu sudah surut. “Tidak ada korban jiwa. Untuk yang terdampak banjir belum diketahui karena kami masih melakukan pendataan,” ucapnya.
Dandim 1420 Sidrap, Letkol Inf JP Situmorang juga sudah memerintahkan anggota TNI untuk kelokasi banjir.
“Sudah ada anggota kami disana untuk membantu warga sekaligus melakukan pendataan,” ucapnya.
Banjir bandang tersebut kini menyisakan lumpur, dan sampah yang terbawa arus derasnya air. Kini TNI-Polri berada dilokasi untuk membantu warga.
Sekedar untuk diketahui, bahwa banjir bandang diwilayah itu juga terjadi pada 2017 lalu yang mengakibatkan 497 jiwa terdampak banjir bandang tersebut.
Banjir lumpur pada saat itu menggenangi ratusan hektar tanaman padi. Jembatan Bulete yang merupakan penghubung trans Sulawesi juga terancam rusak akibat banjir tersebut.
Kerusakan lain dari dampak banjir bandang di Desa Dengeng-Dengeng adalah jaringan PLN terputus, sarana air bersih rusak berat, dan 6 rumah rusak berat.
Di Desa Belawae terdapat 100 unit rumah terdampak dengan tinggi banjir 30-100 centimeter, sedangkan di Desa Buntu Buangin terdampak dari longsor meliputi 5 rumah rusak berat, ruas jalan desa sepanjang 15 km rusak berat, 1 jembatan rusak berat dan 10.000 pohon cengkeh produktif terbawa longsor. (erw)