TOPNEWS1.ONLINE, SIDRAP — Wartawan senior, Edy Basri yang juga Kepala Perwakilan Harian Fajar wilayah Ajatappareng memaparkan teknik mencari berita, Sabtu, 27 Juli.


Teknik tersebut disampaikan kepada peserta pelatihan jurnalistik dan pengenalan potensi desa melalui media di aula kantor Desa Bulo Wattang, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap.

Acara yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN dan Magang III angkatan pertama UMS Rapppang Posko Bulo Wattang diikuti sejumlah mahasiswa.
Edy Basri yang juga bakal calon Ketua PWI Sidrap-Enrekang periode 2020-2023 mengatakan ada beberapa teknik mencari berita seperti Sistem Beat (beat system).
Sistem tersebut yaitu seorang wartawan mencari berita dengan cara mendatangi sumber berita atau tempat tertentu secara teratur.
Kemudian follow up system yakni mengembangkan berita yang sudah ada, dengan cara melengkapi, mempertajam, atau menekankan hal-hal khusus dari berita tersebut.
Selanjutnya, juga ada sistem penugasan atau Assignment yaitu penugasan oleh seorang pimpinan mencari berita di suatu daerah atau luar daerah karena di anggap penting.
Kemudian sistem wawancara atau Interview. Hampir setiap kegiatan wartawan melakukan wawancara, baik sebagai kelengkapan data maupun khusus untuk mencari berita utama.
Sementara, dalam pelatihan itu juga menghadirkan dua pemateri lainnya yakni Ketua PWI Sidrap-Enrekang, Hasman Hanafi, dan Ibrahim wartawan Pare Pos.
Para pemateri ini memberikan gambaran tentang dunia jurnalistik mulai dari sejarah perkembangan pers di Indonesia, UU 40/1999 tentang pers.
Kemudian kode etik jurnalistik, unsur-unsur berita, kreteria berita, serta metode atau teknik mencari berita hingga mengolahnya menjadi sebuah berita.
Dalam pelatihan itu, pemateri juga menyampaikan jenis-jenis berita mulai straight news, depth news, Interpretative news maupun Investigations news.
Dijelaskannya pula bahwa bagian-bagian yang membentuk sebuah berita itu adalah judul, date line, lead, dan tubuh berita.
“Ingat, wartawan profesional itu harus berpedoman pada UU 1945, dan UU 40/1999 tentang pers dan UU, serta kode etik jurnalistik,” kata Hasman Hanafi.
Pada kesempatan itu, para peserta pelatihan diberikan contoh-contoh kejadian yang mau diolah menjadi sebuah berita.
Usai kegiatan tersebut, Koordinasor Desa (Kordes) Bulo Wattang, Ridwan mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran para pemateri.
“Saya ucapkan terimakasih kepada para pemateri yang menyempatkan diri untuk memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang dunia jurnalistik kepada rekan-rekan mahasiswa,” ucapnya.
Dikatakannya, bahwa kegiatan pelatihan jurnalistik serta mengenalkan potensi desa melalui media merupakan salah program kerja (proker) KKN dan Magang III Posko Bulo Wattang. (erw)