TOPNEWS1.ONLINE, SIDRAP — Kementerian Pertanian (Kementan) RI duduk bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sidrap.
Pertemuan tersebut berlangsung di rumah jabatan (Rujab) Bupati Sidrap, H Dollah Mando, belum lama ini.
Kunjungan tersebut di pimpin Kepala
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) Kementan, Dr Ir Haris Syahbuddin, DEA.
Dia didampingi Kepala Loka Penelitian Penyakit Tungro (Lolittungro), Dr Fauziah T Ladja, SP M.Si.
Selain itu juga dihadiri sejumlah staf peneliti Lolittungro Kementerian Pertanian. Mereka diterima langsung oleh Bupati Sidrap, H Dollah Mando.
Hadir pula dalam pertemuan itu yaknu Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP2) Sidrap, Ir Azis Damis.
Kedatangan mereka untuk membangun kerjasama dengan pemerintah kabupaten Sidrap di bidang pertanian utamanya perbanyakan benih padi unggul atau Varietas Unggul Baru (VUB) pada tahun 2020 mendatang.
Kepala PKP2 Sidrap, Ir Azis Damis, Kamis, (22/8/2019) mengatakan belum lama ini menerima rombongan Puslitbangtan Kementerian Pertanian.
“Kunjungan mereka dalam rangka perbanyakan benih padi unggul di Sidrap,” ucapnya.
Disampaikan pula bahwa benih padi unggul itu nantikan akan dibudidayakan di Sidrap tepatnya
Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Lolittunggro Lanrang Rappang, Kecamatan Panca Rijang.
Kepala Lolittungro Lanrang, Dr Fauziah T Ladja, SP M.Si mengatakan, rencana MoU perbanyak benih padi unggul itu bakal di lakukan dalam waktu dekat ini.
“Koordinasi selanjutnya dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah membuat kemandirian benih padi unggul di Sidrap,” katannya.
Dikatakannya, bahwa beberapa VUB hasil Agroinovasi Balitbangtan Kementan disetujui akan dikembangkan di Kabupaten Sidrap seperti VUB Nutri Zinc, Baroma, Tarabas, dan lainnya.
Kemudian untuk VUB ini seperti Baroma memiliki potensi hasil kurang lebih 9,18 ton perhektare dengan umur tanaman 113 hari.
“Untuk tahap pertama varietas tersebut akan digunakan di 500 hektare pertanian,” ucapnya.
Fauziah menambahkan, pemda juga melakukan kerjasama untuk perbanyakan benih tahan tungro (Taro).
Benih Taro sebanyak 6,25 ton akan ditanam dilahan seluas 250 hektare di Sidrap.
“Varietas Taro juga sangat disukai petani Sidrap, karena selain tahan penyakit tungro juga memiliki produksi tinggi,” tandasnya. (erw)