TOPNEWS1.ONLINE, SIDRAP — Hari Anak Nasional (HAN) merupakan hari event tahunan yang diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tanggal 23 Juli.
Hari Anak Nasional diperingati mengingat bahwa anak-anak Indonesia merupakan aset yang sangat penting dan berharga bagi bangsa ini.
Hari Anak Nasional dicetuskan oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1984.
Tujuannya, selain untuk diarahkan kepada orang dewasa juga memiliki maksud untuk meningkatkan kesadaran pada setiap anak akan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya kepada orangtua, masyarakat, lingkungan, serta kepada bangsa dan negara.
Peringatan Hari Anak Nasional juga merupakan kesempatan untuk terus mengajak seluruh komponen warga atau bangsa Indonesia, baik itu orangtua, keluarga, masyarakat termasuk dunia usaha, maupun pemerintah dan negara, untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 yaitu tentang Perlindungan Anak.
Dalam memperingati hari anak Nasional ada satu hal yang perlu kita perhatikan, terkait tumbuh kembangnya dlm psikologisnya yakni pemilihan lagu untuk anak-anak kita.
Joshua Suherman, Trio Kwek-Kwek, Bondan Prakoso, Saskia & Geofanny, Melisa, Agnes Monica, Missy, Chikita Meidy, Cindy Cenora, Tina Toon, dan Sherina.
Nama-nama penyanyi tersebut tentulah sudah tidak asing untuk Anda yang mengenal penyanyi anak-anak di era tahun 1990-an.Lagu Anak Era 90-an anak yang berusia di bawah 12 tahun masih menikmati lagu-lagu yang sesuai dengan umur mereka.
Biasanya, lagu-lagu itu berisi lirik sederhana dan mengajarkan pesan moral. Sekarang, lagu anak sudah jarang terdengar lagi.
Jangan heran jika anak-anak menyanyikan lagu cinta-cintaan untuk orang dewasa. Sungguh sangatlah miris, “Krisis lagu anak”.
Menurut Musisi Asal Sidrap Satri Polang untuk membangkitkan keberadaan lagu anak, sekarang ini orang dewasa harus memahami kepribadian dan keinginan anak.
Selanjutnya orang tua dapat berperan penting dalam memilih dan menciptakan lagu untuk anak.
Kemudian fenomena yang membuat krisis lagu anak tersebut penggerak utamanya adalah industri televisi.
Meskipun sedang banyaknya ajang pencarian bakat menyanyi anak, Satry sangat menyayangkan bahwa para kontestan terutama anak-anak malah menyanyikan lagu dewasa.
Seharusnya anak-anak tersebut memilih lagu yang sesuai usia mereka karena musik mempunyai banyak fungsi terutama untuk anak-anak.
Hal itu adalah sebagai literasi awal,membangun kecerdasan serta kreativitasnya dan meningkatkan kemampuan fisik,sosial,emosionalnya maka lagu yang tepat membantu perkembangan kondisi psikologis anak. (erw)