TOPNEWS1.ONLINE, SIDRAP — Sudah beberapa hari, Armayani tak berangkat ke sekolah. Pakaian seragamnya tergantung di bilik kamarnya
Armayani juga tampak banyak diam saat ditemui di kediamannya di Desa Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe, Sidrap.
“Iya, anak kami akhir-akhir ini memilih banyak diam. Entahlah, dia berubah drastis setelah ia dikeluarkan dari sekolahnya,” tutur Usman D, ayah Armayani, Senin, 20/5/2019.
[nk_awb awb_type=”image” awb_image=”1920″ awb_image_size=”full” awb_image_background_size=”contain” awb_image_background_position=”50% 50%” awb_parallax=”scroll” awb_parallax_speed=”0.0″ awb_parallax_mobile=”true”]
[/nk_awb]
Ayah Armayani yang akrab disapa Ara’e itu menceritakan jika putrinya yang sudah duduk di kelas II MA DDI Amparita itu, dikeluarkan dari sekolah sejak beberapa hari yang lalu.
Usman sendiri mengaku tak tahu pasti apa penyebabnya sehingga putrinya dikeluarkan dari sekolah. Maklum ia tak pernah diinformasikan, apalagi di undang pihak sekolah terkait masalah putrinya.
“Pastinya karena apa saya kurang paham. Tapi saya dengar-dengar kalau putri kami ada masalah kecil. Katanya kepala sekolahnya marah karena ada video anak saya dan teman-temannya menari beredar di ponsel rekan-rekannya. Mungkin karena itu,” kata Usman, menjelaskan.